Maret 17, 2010

Enough.

Maret 17, 2010
“Laki-laki jujur susah dicari!”
Setuju!

Bisa dibilang, kaum adam memanfaatkan statistik..populasi perempuan lebih banyak dibandingkan mereka. Jadi mengesahkan diri bahwa mereka boleh selingkuh coz jumlah perempuan jauh lebih banyak. Satu laki-laki bisa dapat kurang lebih 5 perempuan, gampangnya sih seperti itu.

Bukan hanya pengalaman pribadi, beberapa teman dekatku juga mengalami hal yang sama. Ada yang dikhianati dan ada yang jadi selingkuhan, seperti yang aku alami beberapa bulan lalu.

Kenapa laki-laki cenderung berbohong tentang keberadaan perempuan lain?
I think It’s a self defense mechanism. It’s a default setting. Apa yang si pria bilang ke A sama dengan alasan yang diberikan ke si B, dst. Dan perlakuan yang diberikan juga cenderung sama, the way he kissyou is the same when he kissed her.

Sebenarnya apa yang dicari laki-laki macam begini? Aku Cuma bisa mengangkat kedua tangan and said “How should I know?”
I’ve been through this twice. Yang pertama, aku menjadi perempuan pertama yang mengira dicintai dengan tulus dan setia, dan yang kedua, aku menjadi perempuan ketiga dalam hubungan cinta segi-banyak yang nggak jelas arahnya.
So, what did I do? I left. Obviously.

Hanya perempuan bodoh yang mau terus-terusan dibohongi dan memaafkan kesalahan yang sama. Even orang bilang “cinta yang mau memaafkan adalah cinta sejati”, tapi tahukah kamu, itu adalah kalimat halus untuk istilah “BODOH”, ada beberapa kesalahan yang bisa ditoleransi dan dimaafkan, tapi ada juga kesalahan, kecerobohan dan kebejatan yang tidak bisa ditolerir dan susah dimaafkan, salah satunya perselingkuhan.

Kalau ada perempuan di dunia ini yang bisa mentoleransi perselingkuhan dengan lapang dada, bertanyalah padanya, “apakah kamu bisa menangis?” atau “berapa kali kamu menangis dalam sehari?”

Once upon a time, I couldn’t cry for three days when I knew my man cheated on me. It’s hurt like hell but I couldn’t get it out. It’s stuck within my chest, akhirnya jadi obstruksi napas yang membuatku setengah mati bernapas dan tidur. Untuk melepaskannya, aku memilih untuk pergi. Merelakan adalah keputusan yang terbaik untuk melepaskan semua beban. Agar hidup lebih bebas, bernapas dengan baik, dan tidur lebih nyenyak, walaupun harus diakui, cintanya masih melekat dihatiku, pelukannya masih melingkar di pinggangku, ciuman selamat malamnya masih menemaniku, dan hati ini masih berteriak “kangen”. Tapi itu hanya dialami saat menjelang tidur, so I guess it’s okay.

Memaksakan diri hanya akan menimbulkan kekecewaan, begitu juga dengan mengharapkan cinta yang sudah berubah. Menerima adalah langkah terbaik. Paling tidak, cinta itu pernah ada dan akan menjadi kenangan manis yang membuat kita tersenyum.

Kenangan saja sudah cukup.

Love hurts, indeed. But love never made mistakes, we did.

Part of me said “I’m sorry for loving you, but I don’t wanna be sorry because you are the best I’ve ever had. And I’m glad.”

Farewell to thee. I’ve been always in love with you, and I still am. But now I know where I belong, not between you and her. So I let you go, I did it for us. For you and her to be happy, and for me, so I can keep breathing freely.

“Us” was a mistake, “we” were a lie. And I want you stop lying to me.

Maret 15, 2010

Madam Butterfly

Maret 15, 2010






 
Abby © 2008. Design by Pocket Blogger Templates