Januari 12, 2009
Satu Jam Saja
Januari 12, 2009
Kupeluk erat tubuhnya untuk terakhir kali. Air mataku tak tertahankan lagi, aku menangisinya. Merelakan perpisahan ini. Aku sangat mencintainya, tapi ini saatnya semua yang kami jalani harus usai. Inilah akhir perjalanan lima tahun kami bersama. Sakit dan hancur. Semua harus dilakukan demi seorang gadis desa yang telah merebut hatinya. Aku membencinya, tapi aku juga menginginkan dia bahagia bersama gadis itu. Aku tahu, akulah pemenangnya. Dan, laki-laki yang kudekap erat ini, tak akan pernah melupakanku seumur hidupnya. Karena aku adalah cintanya yang terdalam. Satu jam terakhir, aku ingin berbahagia bersamanya. Merelakannya. Membiarkannya pergi. Meninggalkanku di depan pintu, berurai air mata.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar