Tatapan sinisnya berkelebat di hadapanku. Rivalku. Selingkuhan mantan kekasih. Lirikan mautnya yang mencemburuiku hanya membuang waktu dan tenaga. Apakah ia tak menyadarinya? Aku sudah memuaskan diri mencecarnya dengan kebencianku. Dia sudah kalah, jauh sebelum aku mengetahui perselingkuhan itu. Dia yang menjadikanku musuhnya, tapi aku tak memiliki anggapan sedikitpun tentang dirinya.
Lagi-lagi, hanya buang-buang waktu dan tenaga. Mantan kekasih yang tak berharga, untuk apa dibela.
Januari 08, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Waw...dalam banget??
sapa tuh???
Posting Komentar