Januari 14, 2009

Abi's Thought

Januari 14, 2009
Ipod shuffle berwarna putih memainkan lagu Beyonce ‘If I were a boy’. Hujan deras mengguyur makassar pagi ini, dan Abi terlambat bangun, lagi! Ia mulai berpikir apakah Bercinta Lewat Udara itu mulai mengganggu kinerja sehari-harinya.
Ia duduk di sofa ruang tengah, memandangi hujan di luar jendela bertirai putih. Abi merindukan setahun lalu saat hujan deras ini tak berpengaruh baginya. Tapi, lagi-lagi, ia menegaskan pada dirinya bahwa masa lalu hanya untuk disimpan, bukan untuk dibahas. Tak ada gunanya, hanya membongkar kuburan kenangan yang ia siapkan dalam hati dan pikirannya.
Abi tidak tahu apa yang membuat Abi punya pikiran lurus sepanjang waktu. Pada dasarnya, semua laki-laki itu sama, mereka saja yang mengaku memiliki perbedaan dan tidak ada laki-laki yang mau disamakan dengan kaumnya. Abi menyerah, laki-laki baik susah ditemukan pada jaman ini.
Bagi mereka, status tidaklah penting, selama masih bisa memeluk dan mencium gadis pujaannya. Itu yang disebut kasih sayang, begitulah cara mereka mengungkapkannya. Abi sudah muak selalu menjadi bahan percobaan apakah Abi ‘gampangan’ atau tidak. Abi eneg menanggapinya. Entah mengapa mereka melakukannya. Menguji Abi.
Jadi, Abi meninggalkan setiap laki-laki yang punya kemungkinan akan melecehkannya dengan kedok kasih sayang. Kapankah perasaan itu dinilai sebagai rasa sayang yang sesungguhnya? Abi kira mereka bisa menghormati Abi yang menyayanginya. Ternyata, lagi-lagi, itu hanya untuk menguji. Abi sedih.

“God simply want me to meet many wrong people before I meet the right one.”

0 komentar:

Posting Komentar

 
Abby © 2008. Design by Pocket Blogger Templates