Januari 24, 2009

Beautiful is Filthy Rich

Januari 24, 2009

Pernah baca bukunya Icha Rahmanti yang berjudul ‘beauty case’ ?? Kamu akan menemukan kalimat ‘beautiful is filthy rich’, tell me what do you think about the that?

Personally, I think it’s true.
For most of the people who chasing beauty as a must in their life, that words definitely true! You have to be so rich to get treatments every two weeks or consumption certain topical medication or creams every day and night. You need lots of money to get that kind of beauty.

Pengalaman dari seorang sahabatku, yang ingin mengusir jerawat-jerawat nakal dari wajahnya. Ia harus menghabiskan kurang lebih 1 juta setiap bulan untuk membeli dua macam krim yang harus dioleskan pada wajah secara rutin setiap pagi, siang, dan malam. Belum lagi perawatan di tempat praktek dokter kulit andalannya yang harus dilakukan setiap dua minggu, mulai dari fasial sampai mikrodermabrasi. Setiap perawatan, ia harus membayar beberapa ratus ribu rupiah. Bayangkan betapa mahalnya kecantikan yang ia inginkan.

Sayangnya, aku tak pernah bertanya padanya, untuk apa kecantikan yang ia idamkan itu?

Okay, gimana kalau kita main tebakan kira-kira apa jawabannya untuk pertanyaan itu?

Satu, mungkin ia akan menjawab ‘biar pacarku hepi dan tambah cinta sama aku’. First of all, mereka pacaran sejak empat tahun lalu, saat ia belum mengenal dokter kulit itu dan melakukan perawatan wajah. Jadi, jelas, pacarnya mencintainya dan mampu bertahan selama 4 tahun, bukan karena wajahnya. Bahkan si cowok sendiri pernah mengaku padaku kalau yang ia suka dari pacarnya ini adalah jerawat di wajahnya yang membuatnya terlihat manis dan unik. Tapi mengapa hal ini justru jadi gangguan bagi si cewek. Disinilah letak perbedaan nilai estetik antara laki-laki dan perempuan.

Dua, ia akan menjawab ‘biar cantik aja. Kan enak punya kulit mulus’. Untuk jawaban ini, aku gak bisa komentar banyak. Ini pendapat pribadi. Yang jelas, kecantikan tidak selalu dinilai dari kemulusan kulit, kemancungan hidung, keseksian bibir, atau keputihan wajah.

Tiga, mungkin ia akan berkata ‘sirik aja lo, duit punya gue, kenapa lo yang reseh!’ Hahaha...kalau dia menjawab itu, berarti dia bukan sahabat yang kukenal sejak 8 tahun lalu. Pasti orang lain yang sedang merasuki jiwanya.

Sampai sekarang, sahabatku ini masih rutin melakukan perawatan di dokter andalannya. Entah sudah berapa juta uang yang ia habiskan demi wajah yang bagiku memang sedikit lebih baik, jerawat-jerawat merah itu tidak lagi menutupi wajahnya. Tapi wajahnya akan memerah kalau terkena sinar matahari. Inilah efek samping perawatan.

Aku rasa, semua hal yang alamiah jauh lebih baik dibandingkan polesan. Dan, aku yakin orang yang sungguh-sungguh menyayangimu akan menerimamu apa adanya.

2 komentar:

Berawal dari kerendahan Hati mengatakan...

cantik mesti kaya??gak juga kalee, cantik itu relatif, menurutku kecantikan tdk hanya dari fisik semata, tpi dari inner beauty...^_^

Anonim mengatakan...

postingannya bikin bingung :) tapi menarik :P

Posting Komentar

 
Abby © 2008. Design by Pocket Blogger Templates