Januari 07, 2009

SisterHood

Januari 07, 2009
Setelah 2 tahun nggak ketemu, akhirnya we’re here together again, talking about anything, laughing at anything, smiling and sharing stories of our life. Satu hal yang paling mencolok dalam penggosipan kami adalah “Marriage” [hahaha...] ternyata udah ngerasa tua dan saatnya menggandeng suami.

Udha yang punya gandengan dokter selama 4 tahun 3 bulan dan keluarga udah ngomongin soal ‘kesabaran’ menuju pernikahan [this is become the most annoying issue in her life right now]. Aku pernah ada di posisinya 2 tahun lalu, menunggu dilamar sang kekasih dan ditanya semua teman ‘kapan undangannya nihh??’ adalah hal yang paling menjengkelkan dan jawaban ‘insyaallah, sabar aja’ musti dipatenkan untuk semua orang tanpa pandang bulu.
Stien adalah yang paling dewasa dan tenang diantara kami berempat, paling bisa menyembunyikan perasaannya yang meluap-luap penuh kebahagiaan. Dia adalah orang yang paling sibuk bertanya ‘jadi, kapan neh?’, ternyata dia menyimpan seorang laki-laki Belanda di hatinya [pasti hasil liburan selama beberapa bulan di Eropa 2 tahun lalu, hahahaha....]. Stien yang rela bolak-balik Makassar-Toraja selama 7 jam mengantarkan insulin untuk ayahnya saat ini belum beruntung soal pekerjaan alias pengangguran. I can see she’s so stress right now, tapi Stien selalu bisa mengatasi tampilan wajahnya, dia orang yang santai menghadapi waktu dan tuntutan hidup.
Asni is the smartest, sekarang lanjut S2 hukum dan masih tenggelam dengan segala kesibukannya sebagai mahasiswi pasca. Single. Penampilannya mulai berubah tanpa kacamata botol itu...hahaha...kacamatanya paling tebal diantara kami bertiga; Stien mulai pake contact lense biru sesuai seleranya akan bule; Udha mulai pakai polo sejak setahun terakhir dan rajin check up di Orbita; and aku masih menghadapi iritasi mataku yang nggak kunjung sembuh dengan resep dokterku: tetes mata 5x sehari dan salep 3x sehari, plus kacamata gaya untuk menghindari angin polusi nempel ke mataku.
Kehidupanku dan Asni nggak jauh berbeda, single dan tetap menyibukan diri untuk menghindari kesepian yang akan merenggut jiwa. Jadi, pada saat kami sibuk mencecar Udha dengan pertanyaan seputar pernikahan, di dalam hati masing-masing kami bertanya-tanya ‘kapan gue ketemu jodoh ya?’ [hahahaha....]
Kami berjanji saling mengunjungi dan berkumpul seperti ini lagi suatu hari nanti [waktunya tidak pernah direncanakan]. Sore itu, setelah bergosip selama 4 jam sampai suasana dan orang-orang di sekitar kami berubah, akhirnya kami saling mencium pipi dan mengucapkan perpisahan sampai waktu yang tidak ditentukan. So, this sisterhood nggak akan pernah putus dan kami akan tetap menjadi sahabat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Abby © 2008. Design by Pocket Blogger Templates